Prodi : D3 keperawatan
SISTEM KOMPUTERISASI
Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah system
computer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan
informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, penelitian
dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan system komputerisasi mempunyai
beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan pada pasien,
meningkatkan pengembangan protocol, meningkatkan penatalaksanaan data dan
komunikasi dan meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien.
Keuntungan dokumentasi dengan system komputerisasi secara
spesifik, antara lain: akurasi lebih tinggi, menghemat biaya, meningkatkan
kepuasan pasien, memperbaiki komunikasi antar bagian/anggota tim kesehatan, menambah
kesempatan untuk belajar, meneliti dan jaminan kualitas, meningkatkan moral
kinerja petugas. Beberapa kelemahan dokumentasi dengan system komputerisasi,
adalah: malfunction, impersonal effect, privacy, informasi tidak akurat, kosa
kata terbatas, penyimpanan bahan cetakan dan biaya yang harus disediakan cukup
besar untuk pengadaan beberapa unit computer.
Aplikasi system komputerisasi dalam system informasi dirumah
sakit, meliputi seluruh kegiatan untuk mendokumentasikan keberadaan pasien
sejak pasien masuk rumah sakit sampai pulang, sejak registrasi pasien,
pengkajian data pasien, rencana pengobatan, rencana perawatan, rencana asuhan
dan KIE, pengobatan dan pelaksanaan asuhan, laporan hasil pengobatan,
klasifikasi pasien dan catatan perkembangan pasien.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan system
komputerisasi ini, antara lain: perencanaan perlunya system computer, pemilihan
produk, pelatihan petugas pengguna, pemakaian system computer, keamanan data,
legalitas data (perlunya tanda tangan dokter), kebutuhan perangkat dan evaluasi
keuntungan sitem computer bagi pengguna, klien dan administrasi.
Pencatatan dengan system komputerisasi merupakan salah satu
tren yang paling diminati dalam pendokumentasian asuhan keperawatan termasuk
asuhan kebidanan. Banyak institusi
membuat atau membeli system informasi komputerisasi yang menunjang praktik
keperawatan/kebidanan. Berbagai kelompok
dalam industry pelayanan kesehatan menggunakan istilah computer dengan berbagai
cara, salah satunya adalah Catatan Pasien Berbasis Komputer (computer based
patient records, CPR).
DOKUMENTASI
TERKOMPUTERISASI
Komputer digunakan dalam fasilitas perawatan kesehatan dalam berbagai cara.
Teknologi yang ada sangat tidak terbatas, dan masa mendatang menjanjikan
potensi yang sangat besar sekali karena dampak komputerisasi dalam sistem
pelayanan perawatan kesehatan. Perawat sejak dulu telah menjadi pengguna utama
sistem kompeterisasi. Sebagai contoh, pasokan, peralatan, stok medikasi, dan
pemeriksaan diagnostik adalah pelayanan yang menghubungkan perawat dengan
komputer. Namun demikian, kecenderungan terbaru adalah bahwa perawat harus
didorong dan diperbolehkan untuk menggunakan dokumentasi terkomputerisasi untuk
meningkatkan kinerja profesional mereka.
Ada
banyak keuntungan dari dokumentasi terkomputerisasi. Sistem dokumentasi baru
yang sekarang tersedia dapat mengurangi perawat dari tugas-tugas administratif
dan pemantauan berulang dan meningkatkan waktu yang tersedia untuk memberikan
perawatan langsung kepada klien. Program perangkat lunak memungkinkan perawat
untuk dengan cepat memasukkan data pengkajian spesifik sekali waktu, dan
informasi secara otomatis telah ditransfer menjadi bentuk laporan yang berbeda.
Komputer juga membantu mengurangi kesalahan, menstandarkan rencana asuhan
keperawatan, meningkatkan kepuasan dan produktivitas keperawatan, dan
mendokumentasikan semua bidang perawatan klien (Town, 1993). Sebagai ganti
menuliskan catatan perawat yang bertele-tele, perawat dapat memilih pilihan
pada layar yang secara otomatis membentuk catatan komprehensif tentang
peristiwa. Keuntungan lain dari komputerisasi dokumentasi adalah upaya
peningkatan perbaikan kualitas. Menurut Town (1993), memenuhi standar hasil
JCAHO lebih ditingkatkan dengan komputerisasi dokumentasi karena perencanaan
asuhan telah distandarisasi dalam komputer.
Dokumentasi
terkomputerisasi dapat digunakan dalam beragam lingkungan perawatan klien.
Sistem komputer dengan jelas digunakan dirumah sakit besar , tetapi
penggunaannya tidak terbatas bagi fasilitas dengan penggunaan biaya besar.
Organisasi perawatan kesehatan pedesaan telah menunjukkan bahwa, meski terdapat
keterbatasan dana, perangkat lunak yang tersedia secara komersial masih dapat
terjangkau. Rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur 53 buah di Jefferson,
lowa, telah mampu menerapkan sistem dokumentasi yang canggih dan komputerisasi
yang berpusat pada klien (Gleason, 1993). Sistem ini telah berhasil, dan
perawat diharapkan untuk terus berubah sejalan dengan revisi sistem dokumentasi
terkomputerisasi. Klinik AIDS komunitas di Santa Clara, California menerapkan
dokumentasi terkomputerisasi dalam system triase teleponnya (Henry et al,
1994): tingginya volume kontak klien membuat dokumentasi terkomputerisasi
menjadi alternative bagi perawat triase.
(Dokumentasi
terkomputerisasi dapat secara drastis berubah sejalan dengan peningkatan
penggunaan teknologi baru nursing interfaces (Chu, 1993). User
interface yang khas (mis. keyboard dan monitor) membutuhkan keterampilan
mengetik dan mengakibatkan kesalahan dalam entri data. Prevalensi graphic
user interface yang terus meningkat (mis. trackball, touch-pad, mouse,
dan icon) tidak cocok untuk volume data yang besar yang diperlukan dalam
dokumentasi keperawatan. Oleh karenanya dimasa mendatang keperawatan dapat
menggunakan baik komputer pen-based atau voice-recognition dalam
dokumentasi. Komputer berukuran notebook dengan kemampuan pengenalan
tulisan tangan dapat memungkinkan perawat untuk mendokumentsikan dengan mudah
dan yang fleksibilitasnya tidak memungkinkan pada system saat ini. Selain itu,
teknologi automated speech-recognition (ASR) atau voice-recognition
memungkinkan dokumentasi keperawatan untuk mengembangkan horizon baru dalam
kemampuan. Keuntungan ASR dalam dokumentasi keperawatan adalah beragam seperti
yang ditunjukkan dalam suatu projek ASR pada pusat penyakit dalam di New Jersey
(Trofino, 1993).
Perawat
harus mengetahui risiko dari dokumentasi terkomputeriasi. Terdapat risiko hokum
yang berkaitan dengan dokumentasi terkomputerisasi. Computer meningkatkan akses
terhadap informasi oleh hamper setiap orang. Kata kunci (password) yang
digunakan untuk memasuki system dan tanda tangan dalam computer jangan
dibocorkan pada orang pemberi perawatan lain. System yang baik mengharuskan
sering penggantian password pribadi untuk mencegah orang yang tidak
berwenang menyalahgunakan catatan. Perawat harus mengetahui bagaimana cara
memperbaiki kesalahan dalam computer. Setiap data yang telah disimpan secara
permanen sebagai bagian dari catatan tidak boleh dihapus. Namun demikian,
segala entri yang tidak tepat atau kata yang salah ketik yang belum disimpan
dapat dihapus atau diprbaiki. Jika informasi secara tidak sengaja terhapus,
penjelasan singkat dapat dimasukkan kedalam computer. Beberapa institusi
mungkin mengharuskan pelaporan kecelakaan. Hasil cetak dari catatan computer
harus dilindungi. Shredding hasil cetak atau logging dari
sejumlah salinan yang dibuat oleh setiap pemberi perawatan adalah cara untuk
meminimalkan duplikasi catatan dan melindungi klien secara rahasia.
Transisi
terhadap dokumentasi terkomputerisasi menimbulkan tantangan unik bagi perawat.
Namun demikian, kesulitan atau hambatnnya sangat kecildibandingkan dengan
manfaat dari system komputerisasi yang sangat besar (Gbr. 12-6). Keberhasilan
dalam penerapan system dokumentasi terkomputerisasi membutuhkan persiapan,
keterlibatan dan komitmen dari semua staf keperawatan (Mathews & Zadak,
1993). Hasil standarisasi rencana perawatan yang lebih baik, pengakhirnya
peningkatan kualitas perawatan klien adalah apa yang terkandung dalam
penggunaan dokumentasi terkomputerisasi.
Keuntungan
Dan Kerugian Dokumentasi Terkomputerisasi
Keuntungan:
- Catatan dapat dibaca
- Catatan yang siap sedia
- Produktivitas perawat membaik
- Mengurangi kerusakan catatan
- Menunjang penggunaan proses keperawatan
- Mengurangi dokumentasi yang berlebihan
- Saran, pengingat dan peringatan klinis
- Catatan keperawatan terkategorisasi
- Laporan tercetak secara otomatis
- Dokumentasi sesuai dengan standar keperawatan
- Peningkatan rekrutmen dan retensi perawat
- Peningkatan pengetahuan tentang hasil
- Ketersediaan data
- Pencegahan kesalahan pemberian obat
- Mempermudah penetapan biaya
- Mencetak instruksi pemulangan
Kerugian dan Masalah:
- Keuntungan pencatatan dengan kertas
*Pencatatan dengan kertas sudah dikenal oleh penggunanya
Keuntungan:
- Catatan dapat dibaca
- Catatan yang siap sedia
- Produktivitas perawat membaik
- Mengurangi kerusakan catatan
- Menunjang penggunaan proses keperawatan
- Mengurangi dokumentasi yang berlebihan
- Saran, pengingat dan peringatan klinis
- Catatan keperawatan terkategorisasi
- Laporan tercetak secara otomatis
- Dokumentasi sesuai dengan standar keperawatan
- Peningkatan rekrutmen dan retensi perawat
- Peningkatan pengetahuan tentang hasil
- Ketersediaan data
- Pencegahan kesalahan pemberian obat
- Mempermudah penetapan biaya
- Mencetak instruksi pemulangan
Kerugian dan Masalah:
- Keuntungan pencatatan dengan kertas
*Pencatatan dengan kertas sudah dikenal oleh penggunanya
*Pencatatan
dengan kertas mudah dibawa dan dapat dibawa ke bagian keperawatan
- Masalah keamanan dan keberhasilan informasi Px
- jumlah catatan
- Penerimaan yang salah terhadap informasi terkomputerisasi
- Keterbatasan dalam format pencatatan
- Resistensi
- Masalah keamanan dan keberhasilan informasi Px
- jumlah catatan
- Penerimaan yang salah terhadap informasi terkomputerisasi
- Keterbatasan dalam format pencatatan
- Resistensi
-Ketidak
adekuatan jumlah terminal
- Keterbatasan komputer pada saat penggunaan memuncak
- Kesulitan perawat melepaskan lembar kerja
- Biaya
Referensi:
- Keterbatasan komputer pada saat penggunaan memuncak
- Kesulitan perawat melepaskan lembar kerja
- Biaya
Referensi:
-“Fundamental
Keperawatan volume 1” Potter & Perry
-"Dokumentasi Keperawatan Suatu Proses Keperawatan" Patricia W. Lyer dan Nancy H. Cmp
-"Dokumentasi Keperawatan Suatu Proses Keperawatan" Patricia W. Lyer dan Nancy H. Cmp