Minggu, 21 Oktober 2012

FARIDA MUSTIKA N.

Nama : Farida Mustika Ningrum
Prodi : D3 keperawatan



SISTEM KOMPUTERISASI 

Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah system computer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan keperawatan, penelitian dan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan system komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protocol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien.
Keuntungan dokumentasi dengan system komputerisasi secara spesifik, antara lain: akurasi lebih tinggi, menghemat biaya, meningkatkan kepuasan pasien, memperbaiki komunikasi antar bagian/anggota tim kesehatan, menambah kesempatan untuk belajar, meneliti dan jaminan kualitas, meningkatkan moral kinerja petugas. Beberapa kelemahan dokumentasi dengan system komputerisasi, adalah: malfunction, impersonal effect, privacy, informasi tidak akurat, kosa kata terbatas, penyimpanan bahan cetakan dan biaya yang harus disediakan cukup besar untuk pengadaan beberapa unit computer.
Aplikasi system komputerisasi dalam system informasi dirumah sakit, meliputi seluruh kegiatan untuk mendokumentasikan keberadaan pasien sejak pasien masuk rumah sakit sampai pulang, sejak registrasi pasien, pengkajian data pasien, rencana pengobatan, rencana perawatan, rencana asuhan dan KIE, pengobatan dan pelaksanaan asuhan, laporan hasil pengobatan, klasifikasi pasien dan catatan perkembangan pasien.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan system komputerisasi ini, antara lain: perencanaan perlunya system computer, pemilihan produk, pelatihan petugas pengguna, pemakaian system computer, keamanan data, legalitas data (perlunya tanda tangan dokter), kebutuhan perangkat dan evaluasi keuntungan sitem computer bagi pengguna, klien dan administrasi.
Pencatatan dengan system komputerisasi merupakan salah satu tren yang paling diminati dalam pendokumentasian asuhan keperawatan termasuk asuhan kebidanan. Banyak institusi membuat atau membeli system informasi komputerisasi yang menunjang praktik keperawatan/kebidanan. Berbagai kelompok dalam industry pelayanan kesehatan menggunakan istilah computer dengan berbagai cara, salah satunya adalah Catatan Pasien Berbasis Komputer (computer based patient records, CPR).
                                                                                                                                                 
DOKUMENTASI TERKOMPUTERISASI
            Komputer digunakan dalam fasilitas perawatan kesehatan dalam berbagai cara. Teknologi yang ada sangat tidak terbatas, dan masa mendatang menjanjikan potensi yang sangat besar sekali karena dampak komputerisasi dalam sistem pelayanan perawatan kesehatan. Perawat sejak dulu telah menjadi pengguna utama sistem kompeterisasi. Sebagai contoh, pasokan, peralatan, stok medikasi, dan pemeriksaan diagnostik adalah pelayanan yang menghubungkan perawat dengan komputer. Namun demikian, kecenderungan terbaru adalah bahwa perawat harus didorong dan diperbolehkan untuk menggunakan dokumentasi terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja profesional mereka.
Ada banyak keuntungan dari dokumentasi terkomputerisasi. Sistem dokumentasi baru yang sekarang tersedia dapat mengurangi perawat dari tugas-tugas administratif dan pemantauan berulang dan meningkatkan waktu yang tersedia untuk memberikan perawatan langsung kepada klien. Program perangkat lunak memungkinkan perawat untuk dengan cepat memasukkan data pengkajian spesifik sekali waktu, dan informasi secara otomatis telah ditransfer menjadi bentuk laporan yang berbeda. Komputer juga membantu mengurangi kesalahan, menstandarkan rencana asuhan keperawatan, meningkatkan kepuasan dan produktivitas keperawatan, dan mendokumentasikan semua bidang perawatan klien (Town, 1993). Sebagai ganti menuliskan catatan perawat yang bertele-tele, perawat dapat memilih pilihan pada layar yang secara otomatis membentuk catatan komprehensif tentang peristiwa. Keuntungan lain dari komputerisasi dokumentasi adalah upaya peningkatan perbaikan kualitas. Menurut Town (1993), memenuhi standar hasil JCAHO lebih ditingkatkan dengan komputerisasi dokumentasi karena perencanaan asuhan telah distandarisasi dalam komputer.
Dokumentasi terkomputerisasi dapat digunakan dalam beragam lingkungan perawatan klien. Sistem komputer dengan jelas digunakan dirumah sakit besar , tetapi penggunaannya tidak terbatas bagi fasilitas dengan penggunaan biaya besar. Organisasi perawatan kesehatan pedesaan telah menunjukkan bahwa, meski terdapat keterbatasan dana, perangkat lunak yang tersedia secara komersial masih dapat terjangkau. Rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur 53 buah di Jefferson, lowa, telah mampu menerapkan sistem dokumentasi yang canggih dan komputerisasi yang berpusat pada klien (Gleason, 1993). Sistem ini telah berhasil, dan perawat diharapkan untuk terus berubah sejalan dengan revisi sistem dokumentasi terkomputerisasi. Klinik AIDS komunitas di Santa Clara, California menerapkan dokumentasi terkomputerisasi dalam system triase teleponnya (Henry et al, 1994): tingginya volume kontak klien membuat dokumentasi terkomputerisasi menjadi alternative bagi perawat triase.
 (Dokumentasi terkomputerisasi dapat secara drastis berubah sejalan dengan peningkatan penggunaan teknologi baru nursing interfaces (Chu, 1993). User interface yang khas (mis. keyboard dan monitor) membutuhkan keterampilan mengetik dan mengakibatkan kesalahan dalam entri data. Prevalensi graphic user interface yang terus meningkat (mis. trackball, touch-pad, mouse, dan icon) tidak cocok untuk volume data yang besar yang diperlukan dalam dokumentasi keperawatan. Oleh karenanya dimasa mendatang keperawatan dapat menggunakan baik komputer pen-based atau voice-recognition dalam dokumentasi. Komputer berukuran notebook dengan kemampuan pengenalan tulisan tangan dapat memungkinkan perawat untuk mendokumentsikan dengan mudah dan yang fleksibilitasnya tidak memungkinkan pada system saat ini. Selain itu, teknologi automated speech-recognition (ASR) atau voice-recognition memungkinkan dokumentasi keperawatan untuk mengembangkan horizon baru dalam kemampuan. Keuntungan ASR dalam dokumentasi keperawatan adalah beragam seperti yang ditunjukkan dalam suatu projek ASR pada pusat penyakit dalam di New Jersey (Trofino, 1993).
Perawat harus mengetahui risiko dari dokumentasi terkomputeriasi. Terdapat risiko hokum yang berkaitan dengan dokumentasi terkomputerisasi. Computer meningkatkan akses terhadap informasi oleh hamper setiap orang. Kata kunci (password) yang digunakan untuk memasuki system dan tanda tangan dalam computer jangan dibocorkan pada orang pemberi perawatan lain. System yang baik mengharuskan sering penggantian password pribadi untuk mencegah orang yang tidak berwenang menyalahgunakan catatan. Perawat harus mengetahui bagaimana cara memperbaiki kesalahan dalam computer. Setiap data yang telah disimpan secara permanen sebagai bagian dari catatan tidak boleh dihapus. Namun demikian, segala entri yang tidak tepat atau kata yang salah ketik yang belum disimpan dapat dihapus atau diprbaiki. Jika informasi secara tidak sengaja terhapus, penjelasan singkat dapat dimasukkan kedalam computer. Beberapa institusi mungkin mengharuskan pelaporan kecelakaan. Hasil cetak dari catatan computer harus dilindungi. Shredding hasil cetak atau logging dari sejumlah salinan yang dibuat oleh setiap pemberi perawatan adalah cara untuk meminimalkan duplikasi catatan dan melindungi klien secara rahasia.
Transisi terhadap dokumentasi terkomputerisasi menimbulkan tantangan unik bagi perawat. Namun demikian, kesulitan atau hambatnnya sangat kecildibandingkan dengan manfaat dari system komputerisasi yang sangat besar (Gbr. 12-6). Keberhasilan dalam penerapan system dokumentasi terkomputerisasi membutuhkan persiapan, keterlibatan dan komitmen dari semua staf keperawatan (Mathews & Zadak, 1993). Hasil standarisasi rencana perawatan yang lebih baik, pengakhirnya peningkatan kualitas perawatan klien adalah apa yang terkandung dalam penggunaan dokumentasi terkomputerisasi.

Keuntungan Dan Kerugian Dokumentasi Terkomputerisasi
Keuntungan:
- Catatan dapat dibaca
- Catatan yang siap sedia
- Produktivitas perawat membaik
- Mengurangi kerusakan catatan
- Menunjang penggunaan proses keperawatan
- Mengurangi dokumentasi yang berlebihan
- Saran, pengingat dan peringatan klinis
- Catatan keperawatan terkategorisasi
- Laporan tercetak secara otomatis
- Dokumentasi sesuai dengan standar keperawatan
- Peningkatan rekrutmen dan retensi perawat
- Peningkatan pengetahuan tentang hasil
- Ketersediaan data
- Pencegahan kesalahan pemberian obat
- Mempermudah penetapan biaya
- Mencetak instruksi pemulangan

Kerugian dan Masalah:
- Keuntungan pencatatan dengan kertas
            *Pencatatan dengan kertas sudah dikenal oleh penggunanya
*Pencatatan dengan kertas mudah dibawa dan dapat dibawa ke bagian keperawatan
- Masalah keamanan dan keberhasilan informasi Px
- jumlah catatan
- Penerimaan yang salah terhadap informasi terkomputerisasi
- Keterbatasan dalam format pencatatan
- Resistensi
-Ketidak adekuatan jumlah terminal
- Keterbatasan komputer pada saat penggunaan memuncak
- Kesulitan perawat melepaskan lembar kerja
- Biaya

Referensi:
-“Fundamental Keperawatan volume 1” Potter & Perry
-"Dokumentasi Keperawatan Suatu Proses Keperawatan" Patricia W. Lyer dan Nancy H. Cmp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar